Thursday, June 4, 2015

CINTAI ALLAH BUKAN TAKUTI?.....





Ada orang kata, Tuhan tidak payah ditakuti tapi dicintai. Sebab Allah itu baik, Dia bukan garang atau jahat. Dia Pemurah,  Pemaaf, Pengasih, Lemah Lembut, Baik, jadi mana boleh ditakuti. Sebaliknya Dia wajib dicintai. Bagi orang ini, bertaqwa itu ialah mencintai Allah, sedangkan taqwa itu ialah takut dan cintakan Allah. Sebenarnya bukankah seseorang yang sangat mencintai seseorang akan cukup takut kehilangan orang yang dicintainya atau dimarahi oleh orang itu.

Dalam pengalaman kita, tidak hirau sangat kalau orang yang kita benci marah dengan kita, tapi kalau orang yang kita sayang marah, menderita kita dibuatnya, lalu berusaha sedaya upaya untuk mengelak daripada kemungkinan kehilangannya. Seseorang yang cintakan Tuhan, cukup takut kehilangan Tuhan, takut dimurkai Tuhan, takut dibenci Tuhan dan takut ditinggalkan Tuhan. Sebab Tuhan itu walaupun Maha Baik tapi Dia juga Maha Adil. Setiap kesilapan, kesalahan, kejahatan, kemungkaran, kezaliman dan dosa kecil maupun dosa besar sangat diperhitungkan dan diadili. Yang baik dibalas baik manakala yang jahat dibalas juga akhirnya. Kalau tidak dibalas di dunia ada di Akhirat.

Lihat, segala bala bencana kecil-kecil berlaku setiap hari adalah keputusan yang Maha Adil dari Allah. Allah memberi nikmat cukup semuanya, maka adillah kalau dibimbangi dengan bala bencana sekali sekala supaya manusia jangan sombong dengan nikmat, jangan mabuk nikmat. Bencana alam adalah hukuman Maha Adil dari Zat yang mencurahkan nikmat sekian lamanya hingga manusia berlalai, sombong, ego dan zalim. Lalu mengimbanginya dengan hukuman sebesar itu.

Yang penting manusia mendapatkan darinya nilai-nilai suci yartg diperintahkan Allah agar dilakukan dalam hidupnya iaitu bersyukur dan bersabar. Bahawa untuk mampu bersyukur dan bersabar, manusia perlu takut dengan Allah. Takut dengan nikmat yang diberi kalau tidak disyukuri, nanti Allah akan hukum dan ditarik balik. Takut dengan ujian bala bencana lahir atau batin yang bila-bila pun Allah boleh datangkan tanpa peduli siapa kita, dan dalam keadaan apa kita, sebagai tindak balas-Nya atas tidak pandainya kita melayani Allah dalam liku-liku hidup yang dipinjamkan kepada kita.

- Tidak sabar dengan Allah
- Tidak redha dengan Allah
- Tidak cinta dan rindu dengan Allah
- Tidak malu dengan Allah
- Tidak rasa hina dan lemah dengan Allah
- Tidak mengadu dan meminta pada Allah
- Tidak yakin dengan Allah
- Tidak mengenangi dan mengingati-Nya selalu
- Tidak berbaik sangka dengan Allah
- Tidak membesarkan kata-kata Allah

Semua ini adalah kebiadapan yang akan terhukum juga pada akhirnya.

No comments: